Tips Hindari Pengemudi Arogan di Jalanan
Menurut Praktisi Keselamatan berkendara Jusri Palubuhu Tindakan arogan arau agresif pengguna jalan sebaiknya dihindari karena akan berujung merugikan kedua belah pihak yang terlibat.
Sebelumnya telah viral video pemukulan di ruas jalan Tol Dalam Kota, Gatot Subroto, Jakarta Sabtu (4/6) pkl 12.40 WIB. Dalam insiden ini 1 orang pemukul di tetapkan sebagai tersangka.
Saat mengemudi di jalan raya, ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi dan tidak semua akan berjaln baik-baik saja. Saat ada gangguan pengemudi sebaiknya mengingat lagi tujuan utama berkendara yaitu selamat sampai tujuan.
Jusri menyampaikan untuk mencegah Tindakan arogan, hal pertama yang bisa dilakukan yaitu berangkat lebih awal dengan begitu ada cukup waktu berkendara sehingga tidak terburu-buru.
Itu membantu pengemudi lepas dari tekanan cepat sampai jadi bisa lebih tenang.
“Sediakan waktu spare untuk setiap perjalanan, sehingga Anda tidak dalam tekanan waktu saat mengemudi,” ungkap Jusri, seperti dilansir dari CNN Otomotif.
Kemudin Jusri mengatakan pengemudi harus punya perencanaan rute perjalanan. Hal ini untuk mencegah Anda melintasi pada jalan yang punya titik kemacetan.
BACA JUGA: Oli yang Harus Diganti Secara Rutin
“Rencanakan rute perjalanan, hindari rute-rute macet ataupun spot yang dikenal sebagai area bronx,” jelas Jusri.
Jusri juga meminta masyarakat selalu tertib berlalu lintas dan mengantisipasi segala kemungkinan terburuk, caranya dengan menjaga jarak antar kendaraan.
“Berikutnya mengalah kepada pengguna jalan yang agresif,” tambah dia.
Meladeni pengguna jalan seperti menyulut api yang bisa menjadi besar dan merepotkan, selain buang waktu, cekcok juga berakibat kerusakan dan kekerasan yang tak ada gunanya, dan akan merugikan pihak yang terlibat.
Jusri menambahkan, kasus kekerasan di jalan masuk ke dalam contoh yang disebut road range adalah perilaku agresif atau arogan yang ditunjukkan pengendara kepada pengguna jalan lainnya.
Kata dia, perilaku ini termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki, atau pengguna jalan lainnya.
“Ini dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidaksukaannya,” kata Jusri.
Jusri memaparkan ada 5 hal yang bisa memicu pengemudi menjadi agresif, yaitu:
- Berhubungan dengan kekuasaan (pejabat/ormas, instasi hukum/TNI/Polri)
- Rombongan (motor/fan club/rombongan jenazah/komunitas/pemerintahan)
- Membawa senjata
- Dimensi kendaraan lebih besar
- Kendaraan yang dikemudikan lebih mahal dan mewah
Sementara itu ada juga 3 hal yang Jusri bilang menyebabkan road range:
- Kesadaran aturan hukum & tatib berlalu lintas di jalan yang lemah
- Kesadaran berbagi (empati) yang lemah
- Penegakan hukun pasca kejadian yang kurang tegas (law enforcement)
(tekno)
Baca Artikel lain di aplikasi eTekno Ada Point berhadiah lho! Download Segera
IOS: KLIK DISINI
ANDROID: KLIK DISINI